BY JASNI ELREAL
Miskin Kok Milih…..
Miskin kok milih… Inilah kata-kata yang pernah menjadi
pertanyaan saya dahulu. Ini pula yang membuat saya terpacu. Iya, miskin kok
milih. Kalau kaya banyak pilihan. Kalau miskin ya tentunya sedikit pilihan. Gak
percaya ? coba saja masuk Restoran, dan mulailah memilih menu. Kalau miskin nan
kere, tentunya memilih menu makanan yang dilihat pertama kali adalah kolom
sebelah kanan. Dan biasanya pilihan pasti terbatas. Coba kalau kaya nan keren,
yang dilihat kolom kiri dulu baru kanan. Orang kaya gak masalah dengan yang
kanan. Karena mereka bisa jadi kaya, karena otak kanannya yang bekerja.
Sebaliknya orang menjadi miskin, karena otak kirinya yang dominan, alias otak
kanannya yang bermasalah.
Oopss…sorry buat yang tersinggung dengan kata-kata di atas,
saya gak bermaksud menyinggung siapapun. Toh, saya tidak menuliskan nama
seseorang di artikel ini. Kalau anda tersinggung, ya apa boleh baut, itu
artinya anda membuka rahasia anda sendiri… Tapi, gak pa pa lah, toh tidak ada
yang melihat anda juga. Itu artinya bagus juga kalau tersinggung, Miskin kok
milih… Miskin kok minta dihargai… Duhhhh… pedas sekali ya artikel sharing saya
yang kali ini. Ya, gimana lagi. Saya dulu pernah sempat merasakan ini walaupun
sebentar. Ketika saya miskin, karena saat itu kondisi keluarga sedang terpuruk
dalam perekonomian, saya tidak merasakan mendapatkan penghargaan dari siapapun.
Ortu saya dijauhi beberapa temennya. Ya itu, karena miskin memang tidak punya
harga.
Ehmmm.. bukan maksud saya menghina yang miskin loh ya. Saya
teringat masa lalu saya dulu walaupun cuma sebentar. Ini kan artikel saya yang
buat, saya yang cerita, jadi tidak bermaksud sama sekali menyinggung orang
lain, apalagi para pembaca, saya yakin para pembaca adalah orang-orang yang
Kaya.
Ya, itulah kehidupan. Orang miskin harta boleh, tapi jangan
sampai miskin hati. Tapi, miskin harta boleh, bukan berarti diizinkan oleh
Tuhan. Tuhan lebih menginginkan umatnya kaya, baik kaya hati ataupun kaya
harta. Kenapa ? Karena orang miskin harta susah juga. So, Saya belajar dari
mentor dan buku yang saya baca, dan beberapa tahun lalu, saya memutuskan bahwa
saya haruslah keluar dari kemiskinan. Karena miskin itu tidak punya banyak
pilihan. Terima kasih Tuhan, hari ini ada banyak kelimpahan yang bisa saya
rasakan.
So apapun pilihan anda, pastikan jauhi kemiskinan, baik
miskin harta, apalagi miskin hati. Ya, memang uang tidak dibawa mati, harta
tidak dibawa mati. Ada sih orang miskin yang bilang seperti ini,”Udahlah buat
apa banyak uang, toh uang juga tidak dibawa mati.” Ya betul juga, tapi sekarang
ini matipun butuh uang. Kalau mati tidak ada uang, gimana harus kuburnya. Beli
tanah kuburan saja bayar pake uang. hahaha… duh, kok jadi ngomong yang
serem-serem. Ntar pembaca jadi takut… Ihhh… serem…
Oke lah, saya ganti ke yang lucu-lucu aja… Ini ada kisah 2
orang pemuda, yaitu satu dari singapura dan satu lagi dari Indonesia. Dua orang
ini berboncengan sepeda motor dan jalan-jalan keliling Jakarta. Si Pemuda
dari Indonesia sebagai supirnya dan pemuda dari Singapura sebagai penumpangnya.
Namun, malang di kata. Mereka ditabrak mobil dan akhirnya dibawa ke rumah
sakit. Mereka pun diopname. Saudara dari pemuda Indonesia ini pun berkunjung
dan menemui dokter.
“Bagaimana dokter? Apakah pemuda Singapura ini gegar otak
akibat kecelakaan ini?”
“Ya, kecelakaan yang dialami memang cukup berat. Pemuda
Singapura ini mengalami gegar otak karena kecelakaan itu (karena gak pake helm
pengaman)”
“Wahh… jadi si orang singapura itu gegar otak ya. Terus
bagaimana saudaraku? kan saudaraku yang bawa motor? apakah gegar otak juga?,”
tanya si orang ini lagi.
“Ehhhmmm… kalau yang satu lagi, yang orang kita, orang
Indonesia, harusnya sih gegar otak juga”
“Ooo…jadi dia tidak tidak gegar otak ya? Walau harusnya
gegar otak?.. Ohh..untunglah dia tidak gegar otak… Syukurlah… ”
“Ya, gimana dia harus gegar otak, Coz dia “tidak punya otak”
Ahhh…cerita di atas hanyalah cerita fiktif. Kesamaan tokoh
dan pelaku hanyalah fiktif juga,jadi janganlah dipercaya. hahaha…..
So.... Tanamkan selalu dalam diri Kita bahwa Kita adalah ORANG KAYA... KAYA HARTA... KAYA UANG... KAYA HATI..... KAYA ILMU... dansebagainya....
So.... Tanamkan selalu dalam diri Kita bahwa Kita adalah ORANG KAYA... KAYA HARTA... KAYA UANG... KAYA HATI..... KAYA ILMU... dansebagainya....